Hallo teman-teman, selamat datang di blog ke-4 saya.
Terima kasih bagi yang dari awal mengikuti blog saya. Kali ini saya akan sedikit curhat (boleh dong sekali-kaliππ) mengenai apa yang saya rasakan saat pertama kali ditinggal jauh oleh orang tua.
Berawal saat Ayah saya ikut menemani saya daftar ulang yaitu tanggal 10 Agustus 2018 bertepatan dengan hari jumat. Kami berangkat ke Jakarta hari Kamis tanggal 14 Agustus 2018 pukul 21.00. Sesampainya di Stasiun Pasar Senen sekitar pukul 03.00 kami tidak langsung melanjutkan perjalanan tetapi kami pergi minum kopi di pinggiran stasiun. Lalu sekitar pukul 04.00 kami berangkat dari Stasiun Pasar Senen ke Bintaro dengan Grabcar.
Sampai di Bintaro saya langsung mengemas barang-barang yang sudah saya bawa, lalu sekitar jam 06.40 saya langsung jalan kaki ke STAN untuk mengambil nomor antrian. Setelah mengantri dan mendapat nomor, saya dan ayah pergi sarapan di dekat Student Center. Setelah itu sekitar jam 11.00 nomor saya dipanggil dan saya pun masuk ke dalam Student Center untuk melakukan daftar ulang, sedangkan ayah saya menunggu diluar. Waktu salat jumat pun tiba, tetapi saya masih melakukan daftar ulang, jadi ayah saya pergi ke Masjid Baitul Maal dan akhirnya setelah selesai daftar ulang saya pergi menyusul ayah saya lalu kami pulang ke Kost jalan kaki. Kami sambil jalan-jalan di daerah kalimongso yang dulunya tempat kost ayah saya dan juga Makan siang di kost ayah saya dulu yang sekarang ada rumah makannya. Ayah saya melihat-lihat lagi kost nya dulu yang sampai saat ini belum banyak perubahan. Saya jadi bisa membayangkan bagaimana ayah saya dulu kuliah dikampus saya saat ini.
Sampai di Bintaro saya langsung mengemas barang-barang yang sudah saya bawa, lalu sekitar jam 06.40 saya langsung jalan kaki ke STAN untuk mengambil nomor antrian. Setelah mengantri dan mendapat nomor, saya dan ayah pergi sarapan di dekat Student Center. Setelah itu sekitar jam 11.00 nomor saya dipanggil dan saya pun masuk ke dalam Student Center untuk melakukan daftar ulang, sedangkan ayah saya menunggu diluar. Waktu salat jumat pun tiba, tetapi saya masih melakukan daftar ulang, jadi ayah saya pergi ke Masjid Baitul Maal dan akhirnya setelah selesai daftar ulang saya pergi menyusul ayah saya lalu kami pulang ke Kost jalan kaki. Kami sambil jalan-jalan di daerah kalimongso yang dulunya tempat kost ayah saya dan juga Makan siang di kost ayah saya dulu yang sekarang ada rumah makannya. Ayah saya melihat-lihat lagi kost nya dulu yang sampai saat ini belum banyak perubahan. Saya jadi bisa membayangkan bagaimana ayah saya dulu kuliah dikampus saya saat ini.
Hari minggu pun telah tiba, hari dimana ayah saya akan balik ke Semarang setelah mengantarkan saya daftar ulang dikampusnya dulu. Hati saya merasa sedih karena saya akan hidup mandiri selama satu tahun ke depan.
Pada akhir bulan september, rindu saya terhadap keluarga saya benar-benar tidak bisa ditahankan, seperti ingin sekali pulang tetapi tidak ada waktu, saya pun hanya bisa menelpon ayah dan ibu saya serta 3 adik saya lewat WA dengan video call. Saya bercerita ke orang tua saya bahwa saya benar-benar rindu dan ingin sekali pulang, orang tua saya pun memberi saran agar jumat sore pulang dan minggu siang berangkat ke bintaro lagi. Tetapi saya bilang bahwa saya tidak bisa pulang sekarang karena memang masih banyak kegiatan dan materi yang harus saya kejar. Lalu pada saat saya menelpon ayah saya pun berkata : "Mental orang sukses adalah mental yang telah ditempa berbagai macam rintangan dan ujian, tidak ada kesuksesan yang dapat diraih dengan mudah
maka dari itu tak banyak didunia ini orang yang sukses karena tidak semua orang mampu bertahan,
jangan menyerah paksa dirimu tetap berjuang" itulah yang memotivasi saya sampai saat ini.
Sekian curhatan saya kali ini,
Terima Kasih teman-teman sudah mau membaca.. ππ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar